Instalasi geotextile non woven landscape dapat menjadi salah satu solusi cerdas bagi Anda yang sedang menjalankan proyek jalan berpaving. Dengan bahan PET (polyester) dan ukuran beragam, mulai dari 150 GSM sampai 300 GSM, proses pemasangannya pun menjadi lebih mudah. Tentunya, geotextile non woven memiliki ketahanan tinggi karena lapisannya sudah dilengkapi dengan anti UV, jadi bisa tahan hingga 36 tahun. Kalau dipasang dengan cara ditimbun ke dalam tanah, maka tingkat ketahanannya pun bisa lebih lama, yaitu hingga 200 tahun. Nah, untuk mengetahui bagaimana proses instalasi geotextile non woven landscape pada jalan berpaving, Anda bisa simak pembahasannya di bawah ini.


Panduan Instalasi Geotextile Non Woven Landscape Pada Jalan Berpaving
Panduan instalasi geotextile non woven landscape untuk jalan berpaving secara overlapping bisa Anda ikuti sesuai langkah-langkah berikut:
1. Siapkan Lahan Terlebih Dulu
Langkah pertama, pastikan lahan yang akan digunakan sudah dalam kondisi siap dan bersih dari rumput liar, akar tanaman, batu besar maupun sisa material lama. Permukaan tanah harus sudah rata agar memudahkan proses instalasi. Kalau kontur tanahnya tidak rata atau memiliki kemiringan, sebaiknya lakukan pengupasan tanah atas (topsoil) sekitar 10-15 cm. Tujuannya supaya lapisan tanah subur tidak mudah bergeser saat dipasangi paving block.
2. Pasang Geotextile Non Woven untuk Lapisan Bawah
Jika lahan sudah bersih dan rata, selanjutnya pasang geotextile non woven sebagai bagian lapisan bawah (lapisan pertama). Fungsinya untuk memisahkan tanah asli dengan material urukan di atasnya, sehingga tanahnya tidak tercampur dan tidak mengurangi kekuatan jalan. Untuk pemasangannya, produk geotextile non woven bisa Anda bentangkan mengikuti ukuran lahan. Pastikan sambungan antar geotextile tumpang tindih minimal 10-20 cm supaya tidak terbuka saat terkena tekanan. Supaya posisi geotextile tidak bergeser selama proses pengurukan, Anda bisa menggunakan pengait pin U untuk menjaga posisinya.
3. Pengurukan Pasir Batu
Jika instalasi geotextile non woven pada lapisan bawah sudah terpasang rapi, selanjutnya Anda bisa mulai menguruk material pasir batu (sirtu) di bagian atasnya. Material ini memiliki peran sebagai pondasi dasar untuk menopang beban paving block serta kendaraan yang melintas. Umumnya, ketebalan urukan antara 10-20 cm (tergantung kebutuhan). Misalnya, untuk area yang sering dilalui kendaraan berat, maka ketebalan urukannya bisa Anda tambahkan lagi. Pastikan material pasir batu yang digunakan dalam keadaan bersih dan tidak bercampur lumpur supaya daya ikatnya lebih kuat.
4. Pemadatan Pasir Batu
Proses pemadatan pasir batu menjadi kunci supaya lapisan dasar tadi lebih kuat serta tidak mudah amblas. Dalam proses pemadatan ini, Anda membutuhkan road roller (vibratory roller) agar bisa memadatkan pasir batu secara merata di seluruh area. Jika sudah terasa padat, cek lagi ketinggian permukaannya supaya tetap rata sesuai rencana.
5. Pasang Geotextile Non Woven untuk Bagian Lapisan Atas
Selanjutnya, pasang lagi produk geotextile non woven pada lapisan atas untuk memisahkan urukan pasir batu dengan pasir ayak yang menjadi alas paving. Untuk cara pasangnya masih sama seperti lapisan bawah, yaitu bentangkan produknya dengan sambungan tumpah tindih minimal 10-20 cm dan pastikan permukaannya tidak berkerut. Kemudian, pakai pin U supaya posisi geotextile tidak bergeser, ya. Nah, lapisan atas ini penting untuk mencegah pasir ayak turun ke bawah. Jadi, ketebalan paving pun tetap terjaga dalam jangka waktu lama.
6. Pemberian Material (Pasir Ayak) dan Pemasangan Paving Block
Terakhir, taburkan pasir ayak di atas lapisan geotextile non woven bagian atas. Biasanya, tebal pasir ayak yang digunakan sekitar 3-5 cm. Ratakan pasir menggunakan papan perata supaya permukaannya benar-benar datar. Jika material pasir sudah merata, mulailah menyusun paving block sesuai pola yang sudah Anda tentukan. Susun dari satu sisi ke sisi lainnya dan pastikan setiap paving saling mengunci dengan rapat. Untuk menyesuaikan posisi tanpa merusak permukaan paving, Anda bisa menggunakan palu karet. Apabila semua paving telah terpasang, isi celah antar pavingnya dengan pasir kering dan lakukan pemadatan menggunakan roller ringan agar paving dapat mengunci sempurna.
FAQ
- Apa saja fungsi utama geotextile non woven untuk proyek jalan berpaving?
Sebagai pemisah lapisan tanah dengan material urukan, menjaga kestabilan struktur, mencegah pencampuran material dan membantu drainase air hujan.
- Mengapa instalasi geotextile non woven harus dua lapis (atas dan bawah)?
Sebab, keduanya dapat membantu mempertahankan ketebalan serta kekuatan lapisan.
- Bisakah geotextile non woven dipasang sendiri?
Bisa, tapi disarankan menggunakan tenaga ahli yang berpengalaman agar lebih rapi dan cepat. Anda bisa menggunakan jasa pemasangan geotextile non woven dari Urban Plastic yang sudah terbukti berpengalaman dan profesional.
Itulah informasi seputar proses instalasi geotextile non woven pada jalan berpaving yang bisa Anda ketahui. Anda dapat menggunakan geotextile non woven dari Urban Plastic dengan kualitas sesuai standar proyek untuk daya tahan jangka panjang. Pastikan proyek pemasangan dilakukan dengan teliti dan tidak terburu-buru agar tak ada kesalahan yang sulit diperbaiki nantinya.
Perusahaan PT. Urban Plastik Indonesia adalah Pabrik Plastik di Indonesia yang menjual produk-produk plastik seperti Tali Rafia, Plastik Cor, Plastik Sampah, Plastik Mulsa, Selang Irigasi, Plastik Singkong, Kantong Mayat, Karung Plastik, Geotextile Non Woven, Geomembrane, Geobag, Welding Rod, biji plastik, terpal plastik, Geogrid dan Geomat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Geotextile Non Woven merk Urban Plastic, silahkan hubungi melalui: Whatsapp/Mobile Phone : +62 822 9933 3938 (Panni) atau: Email: info@urbanplastic.id .