Penggunaan geomembrane untuk proyek Geothermal Indonesia dapat diaplikasikan untuk kolam evaporasi, kolam penampungan pembuatan pelapisan tangki hingga pembuatan sistem drainase dan penampungan sementara.
Nah, bagi Anda yang ingin tahu penjelasan lengkapnya mengenai penggunaan geomembrane untuk proyek Geothermal Indonesia, maka bisa simak penjelasannya sampai selesai, ya.
Apa Itu Geomembrane?
Geomembrane merupakan material geosintetik yang terbuat dari bahan resin HDPE (High Density Polyethylene). Bahan HDPE dipilih karena memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi hingga 80 derajat celcius, tahan zat kimia (sulfur dan silika) serta tahan lama (20-30 tahun).
Dalam proyek Geothermal, produk geomembrane akan dipakai sebagai lapisan kedap air (impermeable liner). Fungsinya untuk mencegah rembesan cairan panas bumi yang mengandung zat kimia bahaya masuk ke dalam tanah dan air tanah sekitarnya.
Berapa Ketebalan Umum Geomembrane pada Proyek Geothermal?
Pada umumnya, geomembrane yang akan dipakai pada proyek Geothermal Indonesia memiliki ketebalan 1,5 mm – 2,0 mm, bisa dipilih tergantung fungsi dan kondisi proyek. Untuk lebih jelasnya, bisa simak penjelasannya berikut:
Ketebalan geomembrane pada proyek Geothermal Indonesia adalah sekitar 1,5 mm hingga 2,0 mm. Ketebalan ini dipilih tergantung fungsi dan kondisi lingkungan proyek.
1. Geomembrane HDPE 1,5 mm
Geomembrane HDPE dengan ketebalan 1,5 mm bisa digunakan untuk kolam penampungan maupun sistem drainase. Ketebalan ini cukup tangguh untuk menahan air panas dengan tingkat kontaminasi kimia yang masih moderat.
2. Geomembrane HDPE Ketebalan 2,0 mm
Geomembrane HDPE dengan ketebalan 2,0 mm cocok untuk proyek yang membutuhkan ketahanan ekstra terhadap suhu tinggi dan bahan kimia agresif. Misalnya, kolam evaporasi atau area yang menampung cairan panas bumi berkadar zat kimia tinggi.
Ketebalannya mampu memberikan lapisan perlindungan kuat agar awet, tahan lama dan meminimalisir terjadinya kebocoran maupun kerusakan dini.
3. Geomembrane HDPE > 2,0 mm (Opsional Jika Kondisi Ekstrem)
Anda bisa menggunakan geomembrane HDPE dengan ketebalan lebih dari 2,0 mm untuk proyek yang berada di lokasi zona risiko tinggi, seperti daerah rawan pergerakan tanah atau tekanan mekanik besar. Lapisan ini berguna untuk memberikan perlindungan secara maksimal terhadap berbagai tekanan fisik, potensi abrasi hingga perubahan geoteknik.
4 Penggunaan Geomembrane untuk Proyek Geothermal Indonesia
Berikut beberapa penggunaan geomembrane dalam proyek Geothermal Indonesia, yaitu:
1. Kolam Evaporasi (Evaporation Ponds)
Perlu Anda ketahui bahwa kolam evaporasi berguna untuk menampung cairan sisa dari proses pengeboran maupun produksi uap panas bumi. Cairan yang ada pada kolam ini mengandung mineral dan senyawa kimia berbahaya bagi ekosistem kalau langsung dilepaskan ke tanah atau perairan.
Tetapi, jika kolam sudah dipasangi dengan geomembrane, maka zat berbahaya itu bisa bertahan dalam kolam hingga proses penguapan alami selesai tanpa merembes ke dalam tanah sekitar.
2. Kolam Penampungan (Retention/Containment Ponds)
Biasanya, air hasil pendinginan dari proses Geothermal akan disimpan dulu dalam kolam penampungan. Tujuannya adalah mengatur aliran pembuangan atau mendaur ulang air tersebut untuk proses berikutnya.
Dalam proyek ini, geomembrane sebagai lapisan kedap yang mencegah infiltrasi air ke dalam tanah. Sehingga, dapat meminimalisir risiko terjadinya pencemaran pada air tanah.
3. Pelapisan Tangki atau Kanal Pembuangan Limbah Panas Bumi
Proses pembuangan limbah cair panas bumi memerlukan jalur yang aman dan tertutup. Tentunya, pelapisan geomembrane pada tangki atau kanal pembuangan menjadi solusi efektif untuk mencegah kebocoran selama aliran limbah berlangsung.
Selain menjaga kualitas lingkungan, langkah ini juga membantu memenuhi standar keselamatan serta regulasi lingkungan yang berlaku di Indonesia.
4. Sistem Drainase dan Penampungan Sementara
Pada tahapan konstruksi maupun operasi, seringkali diperlukan area penampungan sementara untuk material bor atau air sisa. Disinilah geomembrane akan digunakan sebagai lapisan pelindung pada sistem drainase dan tempat penampungan sementara. Sehingga, lumpur, pasir maupun cairan sisa tidak menyebar ke area kerja atau lingkungan sekitar.
Itulah informasi seputar penggunaan geomembrane untuk proyek Geothermal Indonesia yang penting Anda ketahui. Tak hanya berguna untuk memenuhi standar teknis, pengaplikasian geomembrane dalam proyek Geothermal juga bermanfaat sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan. Dengan menggunakan geomembrane, maka proyek pun bisa berjalan lancar tanpa mengorbankan kesehatan lingkungan.
FAQ
- Apa saja keunggulan utama penggunaan geomembrane bagi lingkungan dalam proyek Geothermal?
Mencegah pencemaran tanah dan air, mengendalikan limbah berbahaya dan menjaga supaya operasi Geothermal tetap berjalan lancar.
- Apa yang menjadi tantangan terbesar saat memasang geomembrane dalam pada proyek Geothermal?
Tantangan terbesarnya adalah saat harus memasang geomembrane di area tanah yang tidak rata atau berbatu. Tak hanya itu saja, suhu dan tekanan dari limbah geothermal pun membuat Anda harus teliti memilih produk geomembrane yang benar-benar tahan lama.
- Kenapa proyek Geothermal membutuhkan geomembrane dalam operasinya?
Karena geomembrane dapat melindungi tanah dan air dari cairan sisa pengeboran panas bumi yang mengandung zat berbahaya.
Perusahaan PT. Urban Plastik Indonesia adalah Pabrik Plastik di Indonesia yang menjual produk-produk plastik seperti Tali Rafia, Plastik Cor, Plastik Sampah, Plastik Mulsa, Selang Irigasi, Plastik Singkong, Kantong Mayat, Karung Plastik, Geotextile Non Woven, Geomembrane, Geobag, Welding Rod, biji plastik, terpal plastik, Geogrid dan Geomat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Geomembrane merk Urban Plastic, silahkan hubungi melalui: Whatsapp/Mobile Phone : +62 822 9933 3938 (Panni) atau: Email: info@urbanplastic.id