Indonesia dilimpahi banyak kekayaan alam dan sumber energi, termasuk diantaranya adalah geothermal atau energi panas bumi. Namun, energi ini hanya bisa didapatkan melalui proses eksplorasi yang cukup panjang dan tingkat kesulitan yang tinggi. Pasalnya,  produksi geothermal menghasilkan cairan panas yang mengandung berbagai zat kimia berbahaya, seperti sulfur, silika, dan logam berat. Apabila cairan ini merembes ke tanah atau air tanah, dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang serius. Dalam rangka mencegah terjadinya hal tersebut, kini digunakanlah geomembrane sebagai lapisan kedap air (impermeable liner). Material ini terbukti efektif untuk mengisolasi cairan panas bumi sehingga tidak mencemari ekosistem sekitar.

Jual Geomembrane
Geomembrane

Mengapa Geomembrane Ideal untuk Proyek Geothermal Indonesia?

Saat ini, penggunaan geomembrane untuk proyek geothermal di Indonesia sudah cukup umum, terutama karena material ini menawarkan banyak keuntungan dibanding jenis plastik lainnya. Geomembrane sendiri sebenarnya merupakan lembaran material sintetis berbahan dasar HDPE (High-Density Polyethylene) yang cocok untuk digunakan sebagai pelapis untuk mencegah terjadinya kontaminasi, karena beberapa hal, seperti:

1. Tahan Suhu Tinggi

Material utama dari geomembrane, yakni HDPE memiliki densitas tinggi dengan rantai molekul yang panjang dan rapat. Ikatan antar rantai polietilena yang rapat ini membuatnya stabil secara termal sehingga tidak mudah melunak atau terdegradasi pada suhu tinggi, bahkan hingga  ±80°C, sangat sesuai dengan kondisi cairan panas bumi yang sebenarnya.

2. Resisten Terhadap Kontaminasi Bahan Kimia

Geomembrane juga dipilih sebagai opsi ideal untuk diaplikasikan dalam proyek geothermal di Indonesia karena memiliki sifat non-polar. Hal ini menyebabkan banyak bahan kimia (terutama yang polar seperti asam dan basa) tidak dapat bereaksi atau menembus struktur polimer tersebut. Bahkan, material ini juga memiliki titik leleh sekitar 130°C dan tidak larut dalam kebanyakan pelarut pada suhu normal. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan geomembrane tahan terhadap korosi kimia, sekaligus zat agresif seperti sulfur, silika, dan logam berat yang umumnya dihasilkan oleh geothermal.

3. Tahan Lama

Kombinasi struktur rantai molekul yang rapat, ketahanan terhadap suhu tinggi, titik leleh yang besar, serta resistensi terhadap zat kimia berbahaya menjadikan geomembrane memiliki daya tahan luar biasa, bahkan mampu bertahan hingga 20–30 tahun. Bahkan, geomembrane umumnya juga mengandung carbon black yang berfungsi menyerap sinar UV dan mencegah kerusakan, sehingga membuatnya tidak mudah rapuh.

Berbagai Contoh Penggunaan Geomembrane untuk Proyek Geothermal di Indonesia

Di Indonesia, geomembrane untuk proyek geothermal banyak digunakan dalam tahapan-tahapan khusus, seperti:

1. Kolam Evaporasi (Evaporation Ponds)

Kolam evaporasi merupakan fasilitas penampungan terbuka yang sengaja dirancang untuk mengumpulkan dan menguapkan cairan sisa dari proses pengeboran atau produksi uap panas bumi. Cairan ini biasanya berupa brine geothermal,  air panas yang kaya mineral dan mengandung senyawa kimia seperti sulfur, silika, boron, arsenik, serta logam berat, sehingga diklasifikasikan sebagai limbah cair.

Itulah mengapa, geomembrane terutama jenis HDPE 2,0 mm, digunakan untuk melapisi dasar dan dinding kolam agar tidak terjadi perembesan cairan panas bumi ke tanah. Terlebih suhu limbah ini mencapai 70-80°C, masih dalam batasan aman bagi geomembrane untuk menjalankan fungsinya dengan baik.

2. Kolam Penampungan (Retention/Containment Ponds)

Selain itu, metode penggunaan geomembrane untuk proyek geothermal di indonesia juga digunakan pada kolam penampungan. Ini merupakan tempat untuk menyimpan sementara air yang dihasilkan dari proses pendinginan uap panas bumi sebelum air tersebut dibuang atau digunakan kembali. Kolam ini digunakan sebagai penyimpanan sementara untuk diperiksa kualitasnya sebelum dilepaskan ke lingkungan atau digunakan ulang. Jadi, terdapat waktu untuk melakukan uji kimia dan fisika, memastikan air memenuhi standar lingkungan.

Oleh karena itu, geomembrane tipe HDPE1,5 mm digunakan sebagai lapisan untuk memastikan tidak ada rembesan air kondensat ke tanah, sekaligus melindungi kualitas air tanah di sekitar lokasi proyek. Beberapa daerah yang berhasil menerapkan metode ini adalah Dieng, Jawa Tengah dan Patuha di Jawa Barat merupakan lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa Energi.

3. Pelapisan Tangki atau Kanal Pembuangan Limbah Panas Bumi

Dalam proses operasional geothermal, limbah cair panas bumi (geothermal brine) dan sisa air proses harus dibuang atau dialirkan ke lokasi pembuangan yang aman. Limbah ini sering dialirkan melalui kanal terbuka, pipa terbuka, atau disimpan sementara di tangki penampungan sebelum dibuang atau diinjeksi kembali ke reservoir. 

Karena kandungan kimianya agresif, dibutuhkan sistem pelapisan yang tahan bocor dan tahan kimia untuk melindungi tanah, air tanah, dan ekosistem sekitar, itulah mengapa geomembrane menjadi opsi yang ideal untuk digunakan. Umumnya proses ini akan menggunakan jenis HDPE 2,0 mm karena akan berhadapan langsung dengan suhu tinggi dan bahan kimia agresif.

jual-geomembrane
Jual Geomembrane Untuk Konstruksi

Kabar baiknya, berbagai jenis geomembrane berkualitas tinggi mulai dari 1,5 mm hingga lebih dari 2 mm sudah bisa Anda dapatkan dengan mudah di Urban Plastic. Terlebih, Urban Plastic sudah berpengalaman dalam menangani berbagai proyek geothermal di Indonesia, sehingga kualitasnya tak perlu diragukan lagi!

Perusahaan PT. Urban Plastik Indonesia adalah Pabrik Plastik di Indonesia yang menjual produk-produk plastik seperti Tali Rafia, Plastik Cor, Plastik Sampah, Plastik Mulsa, Selang Irigasi, Plastik Singkong, Kantong Mayat, Karung Plastik, Geotextile Non Woven, Geomembrane, Geobag, Welding Rod, biji plastik, terpal plastik, Geogrid dan Geomat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Geomembrane merk Urban Plastic, silahkan hubungi melalui: Whatsapp/Mobile Phone : +62 811 9151 338  (Anna) atau: Email: info@urbanplastic.id .